Topics Copy Trading

3 Strategi Terbaik untuk Master Copy Trader

Menengah
Copy Trading
ll

Popularitas copy trading terus meningkat seiring banyaknya trader baru yang ingin meniru trader ahli. Alih-alih membayar biaya manajemen yang mahal, copy trading memungkinkan trader untuk melakukan perdagangan yang sama dengan yang dilakukan oleh seorang ahli dengan biaya kecil, yang biasanya hanya sekitar 5 hingga 10% dari keuntungan pengikut.

Namun, copy trading juga bermanfaat bagi trader ahli — juga disebut master trader — karena mereka bisa memperoleh penghasilan tambahan atas perdagangan yang telah mereka lakukan (di mana master trader mendapatkan 5 hingga 10% dari keuntungan yang dihasilkan oleh pengikut mereka). Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga strategi yang dapat dipertimbangkan oleh master trader.

Siapa yang Disebut Master dalam Hubungan Copy Trader?

Master trader adalah trader ahli yang mengizinkan orang lain untuk menyalin perdagangan mereka dan, sebagai imbalannya, menerima bagian keuntungan dari perdagangan yang disalin. 

Untuk meningkatkan bagi hasil yang didapatkan dari pengikut, master trader perlu:

  • Meningkatkan jumlah pengikut mereka

  • Melindungi perdagangan mereka dari kerugian yang besar

  • Melakukan perdagangan yang menguntungkan

Semua tujuan ini saling berhubungan. Tidak dapat dimungkiri, seorang trader akan lebih suka mengikuti para ahli yang dapat menghasilkan perdagangan yang menguntungkan secara konsisten, dengan risiko yang paling kecil. Oleh karena itu, trader cenderung berkeinginan untuk menerapkan strategi yang melindungi akun mereka dari kerugian besar, sembari melakukan perdagangan yang menguntungkan secara konsisten.

Tiga Strategi untuk Master Trader

Membaca pasar dan mengelola risiko adalah komponen penting yang harus dikuasai oleh para trader ahli. Berikut adalah beberapa strategi yang digunakan oleh para trader ahli.

Strategi #1: Pahami kondisi pasar

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa terkadang strategi Anda akan menghasilkan beberapa perdagangan yang menguntungkan berturut-turut — hanya untuk mendapati sejumlah perdagangan yang merugikan setelahnya? Faktanya, kondisi tersebut terjadi akibat kondisi pasar sedang berubah.

Strategi perdagangan yang terikat oleh rentang akan bekerja dengan baik di pasar yang berombak, tetapi akan digulung saat sedang ada tren yang kuat. Selain itu, breakout bekerja dengan baik ketika pasar sedang bergejolak, tetapi berpotensi untuk menghasilkan perdagangan yang rugi saat volatilitas pasar sedang tenang.

Strategi tidak dirancang untuk bekerja dengan baik di semua kondisi — dan kondisi terus berubah. Oleh karena itu, penting untuk memahami dalam kondisi pasar seperti apa strategi Anda akan unggul.

Ada dua jenis umum kondisi pasar, yang berlawanan satu sama lain:

  • Volatil atau trending 

  • Stabil, tenang, atau terikat oleh rentang.

Kondisi pasar yang volatil dan trending:

Jika kondisi pasar sedang volatil atau trending, maka gunakanlah strategi yang sesuai dengan tren tersebut — seperti memperdagangkan breakout, atau membeli saat harga sedang turun. Di lingkungan yang trending, nilai yang bagus umumnya tidak bertahan lama, karena harga pasar sedang terkilir dan mencoba untuk menemukan titik keseimbangan baru.

Jika tren di pasar makin tinggi, maka lakukan pembelian saat harga sedang turun atau lakukan pembelian breakout. Jika tren pasar sedang mengarah ke titik yang lebih rendah, maka lakukan penjualan reli atau breakdown.

Kondisi pasar yang stabil, tenang, dan terikat oleh rentang: 

Di pasar yang terikat oleh rentang, strategi mean reversion atau pengembalian rata-rata akan menjadi pilihan yang sangat efektif. Artinya, jika pasar sedang mengalami reli, pasar tidak akan naik ke atas, melainkan kembali ke rata-rata.

Selain itu, Anda juga akan mendapati bahwa harga akan cenderung lebih berombak alih-alih memberikan progres. Biasanya, membeli saat harga sedang di titik dukungan dan menjual saat harga sedang berada di level resistansi akan menjadi alternatif yang efektif. Namun, perdagangan breakout di lingkungan semacam ini akan cenderung merugikan, karena harga relatif stabil di rentang mereka, di mana pembeli dan penjual relatif seimbang. 

Nilai strategi Anda dan uji ulang secara manual pada berbagai kondisi pasar. Dalam kondisi pasar apa strategi tersebut cenderung berkinerja lebih baik? Sebaliknya, dalam kondisi apa strategi tersebut cenderung berkinerja buruk?

Ketika muncul kondisi pasar yang tidak optimal untuk strategi yang sedang digunakan, maka mundurlah agar akun Anda tidak mengalami drawdown yang besar. Atau lebih baik lagi, ubah ke strategi lain yang lebih efektif untuk lingkungan pasar tersebut.

Strategi #2: Kelola rasio risiko-terhadap-imbalan Anda

Anda tidak akan pernah tahu pasti apakah perdagangan berikutnya akan menguntungkan sampai perdagangan tersebut ditutup. Akibatnya, banyak trader yang berasumsi bahwa pasar bersifat acak — dan bahwa memenangkan lebih dari 50% perdagangan mereka adalah strategi yang menguntungkan.

Faktanya, hal itu tidak sepenuhnya benar. Apakah Anda percaya bahwa seorang trader dapat memiliki strategi yang memenangkan 80% dari semua perdagangannya — tetapi masih kalah dalam jangka panjang? Bagaimana mungkin?

Itu terjadi karena trader mengambil risiko yang tinggi untuk menghasilkan sedikit. Mari kita ilustrasikan dengan beberapa angka:

Trader A memenangkan $100 dari 80% perdagangannya. Namun sekitar 20% lainnya, pasar akan menjadi kacau, dan trader tersebut kehilangan $500 karena menggunakan mental stop atau stop rugi secara meluas.

Trader B memenangkan $300 dari 45% perdagangannya. Trader tersebut memiliki strategi yang matang, dengan mempertaruhkan $150 di setiap perdagangan. Meski trader tersebut mengalami kerugian dalam lebih dari separuh waktu, tetapi trader tersebut tetap bertahan dengan strateginya.

Trader mana yang lebih menguntungkan? Mari kita jalankan simulasi 20 perdagangan.

Trader A

Menang dalam 16 perdagangan (20 perdagangan × 80%) @ $100/masing-masing +1.600

Kalah dalam 4 perdagangan (20 perdagangan × 20%) @ $500/masing-masing −2.000

Net −400

Trader B

Menang dalam 9 perdagangan (45% × 20 perdagangan) @ $300/masing-masing +2.700

Kalah dalam 11 perdagangan (55% × 20 perdagangan) @ $150/masing-masing −1.650

Net +1.050 

Trader A mengambil risiko yang tinggi ($500 untuk yang kalah) untuk menghasilkan sedikit ($100 untuk yang menang). Trader B mengelola perdagangannya dengan lebih baik — dan berpegang pada strategi yang digunakan.

Kelola rasio risiko terhadap imbalan Anda dengan menghitung rata-rata perdagangan yang menang dan membandingkannya dengan rata-rata perdagangan yang kalah.

Kemudian masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus ini:

Rata-rata yang kalah / (rata-rata yang menang + rata-rata yang kalah = rasio menang yang diperlukan untuk mencapai BREAK EVEN (TITIK IMPAS)

Dalam strategi Trader A, rata-rata yang kalah adalah $500 dan rata-rata yang menang adalah $100. Dengan memasukkannya ke dalam rumus:

$500 / ($100 + $500) = 0,8333, atau 83%

Artinya, Trader A membutuhkan rasio kemenangan sebesar 83% untuk mencapai break even atau titik impas — dan itu tidak menghasilkan keuntungan apa pun.

Di lain sisi, untuk mencapai break even (titik impas), Trader B memerlukan rasio kemenangan berikut:

$150 / ($300 + $150) = 33%. 

Rasio kemenangan Trader B adalah 45%, dan jauh di atas titik impasnya. Alhasil, Trader B mendapatkan keuntungan yang signifikan.

Sebagai master trader, Anda perlu mengetahui rata-rata perdagangan yang menang/untung, rata-rata perdagangan yang kalah/rugi, dan rasio kemenangan Anda. Saat Anda menjalankan data tersebut, apakah strategi Anda memiliki keberlanjutan jangka panjang — atau apakah strategi tersebut memikat Anda karena rasio kemenangan yang tinggi?

Apakah Anda mengambil risiko yang tinggi untuk menghasilkan sedikit? Jika demikian, ubah agar Anda hanya perlu mengambil risiko yang kecil untuk mendapatkan imbalan yang besar.

Secara umum, strategi mengikuti tren memungkinkan seorang trader untuk mendapatkan imbalan beberapa kali lipat dari tingkat risiko mereka. Itu sebabnya, mengikuti tren terkuat adalah strategi yang diterima secara luas.

Strategi #3: Kelola tingkat risiko dan potensi drawdown Anda

Drawdownadalah musuh besar para trader. Drawdown yang besar menggali lubang yang dalam. Ketika seorang trader terjebak di lubang yang dalam, mereka akan cenderung menimbulkan perilaku berisiko untuk keluar dari lubang tersebut. Faktanya, perilaku berisiko tersebut akan menghasilkan lubang yang lebih dalam — dan trader akan menambahkan lebih banyak risiko untuk dapat keluar dengan cepat.

Perlu digarisbawahi, hal tersebut bisa menjadi lingkaran umpan balik mengerikan, yang mengakibatkan meledaknya modal akun trader.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan leverage yang digunakan pada posisi tertentu. Seorang trader yang kehilangan 2% pada setiap perdagangannya masih dapat dikelola, karena beberapa perdagangan yang rugi berturut-turut akan membuat tingkat drawdown menjadi relatif kecil.

Namun, menambahkan jumlah leverage yang tinggi ke perdagangan akan meningkatkan potensi kerugian yang menghancurkan. Ketika modal yang hilang menjadi sangat besar, maka daya beli dan kemampuan Anda untuk pulih juga akan sangat berkurang.

Drawdown

Keuntungan yang Dibutuhkan untuk Pulih Kembali ke Titik Impas

−75%

+100%

−75%

+100%

−75%

+100%

−75%

+100%

−75%

+300%

Dari tabel di atas, drawdown 10% yang sederhana di akun dapat dibawa kembali ke level breakeven dengan keuntungan 11%. Namun, drawdown sebesar 33% atas serangkaian perdagangan yang rugi akan membutuhkan keuntungan 50% untuk dapat kembali ke breakeven atau titik impas.

Sebagai master trader, penghasilan Anda didasarkan pada kemampuan untuk menghasilkan keuntungan bagi trader akun sekunder Anda. Jika Anda menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mencoba pulih dari drawdown yang besar, artinya Anda tidak menghasilkan keuntungan tambahan bagi copy trader Anda.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola tingkat drawdown dan mengurangi risiko pada perdagangan Anda dengan mengurangi jumlah leverage.

Kesimpulan

Meningkatkan pengikut untuk copy trading melibatkan hasil yang konsisten dengan leverage yang lebih sedikit. Dengan demikian, drawdown juga akan berkurang sehingga master trader bisa memperoleh pendapatan bagi hasil dari pengikut mereka.

Memahami kondisi pasar yang berbeda — dan strategi mana yang tepat untuk digunakan — akan membantu dalam memberikan hasil yang lebih konsisten. Mengelola rasio risiko-terhadap-imbalan untuk memberikan ketahanan bagi strategi Anda juga akan membantu dalam membangun rekam jejak yang ingin disalin oleh para pengikut.

Mulai Perjalanan Copy Trading Anda dengan Bybit Sekarang