Topics Altcoins

Panduan bagi Pemula: Apa Itu USD Coin (USDC) dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pemula
Altcoins
2022年4月28日

Mata uang kripto dikenal dengan tingkat volatilitasnya yang tinggi, karena harganya dapat meroket atau turun drastis dalam hitungan jam, terlebih lagi dalam hitungan hari dan minggu. Dalam keadaan seperti itu, tentunya diperlukan solusi yang akan menjaga harga koin pada tingkat yang stabil seraya memberi pengguna seluruh keuntungan lainnya dari opsi pembayaran terdesentralisasi. Dalam panduan ini, kami akan meninjau solusi tersebut dengan fokus khusus pada stablecoin yang dikeluarkan oleh CENTRE, sebuah konsorsium yang terdiri dari Circle dan Coinbase:  USD Coin (USDC).

Apa Itu Stablecoin?

Pertama, kami akan memberikan ringkasan singkat terkait stablecoin dan cara kerjanya. Bank Sentral Eropa mendefinisikan stablecoin sebagai “unit nilai digital yang berbeda dari bentuk mata uang yang ada dan bergantung pada seperangkat alat stabilisasi untuk meminimalkan fluktuasi harganya terhadap mata uang atau kumpulan mata uang digital.” 

Stablecoin adalah representasi digital dari mata uang fiat di blockchain, dikembangkan untuk meniru harga mata uang fiat menggunakan mekanisme stabilisasi, serta merupakan jenis mata uang kripto dengan harga yang stabil, sehingga pengguna selalu dapat menukarkan 1 koin tersebut dengan $1 atau mata uang lain yang di-peg (disesuaikan). Selain itu, stablecoin juga dapat menjadi instrumen bagi trader saat pasar kripto berfluktuasi, sebagai sarana untuk beralih ke aset yang lebih stabil. 

Mengapa Menggunakan Stablecoin?

Dengan mempertahankan tingkat yang stabil terlepas dari fluktuasi pasar, stablecoin berguna untuk melindungi modal dan keuntungan pada periode penarikan yang intens. Selain itu, kemampuan untuk mentransfer dana di seluruh bursa tanpa perlu mengubahnya menjadi mata uang fiat memotivasi pemegang aset untuk tidak meninggalkan ekosistem kripto. Dengan demikian, pemegang stablecoin tetap terlindungi dari konsekuensi negatif yang dapat muncul di beberapa yurisdiksi.

Stablecoin juga merupakan solusi yang baik untuk bursa yang tidak diatur dan tidak menyediakan konversi ke mata uang fiat. Cakupan aplikasi stablecoin pun telah diperluas ke pelanggan dengan akses terbatas ke mata uang asing. 

Stablecoin lebih cepat dan lebih hemat biaya dibandingkan dengan uang kertas. Biasanya pembayarannya diselesaikan dalam satu menit, tergantung pada blockchain yang mendasarinya. Sebagian besar stablecoin berada di platform Ethereum. 

Tantangan untuk adopsi stablecoin secara luas adalah risiko kedaulatan moneter, kepatuhan AML, dan ketidakpastian regulasi. Keuntungannya mencakup fitur-fitur seperti biaya, interoperabilitas, dan kecepatan. 

Apa Itu USDC?

USDC adalah stablecoin yang disesuaikan (di-peg) dengan dolar AS dan didukung oleh dolar AS yang disimpan sebagai cadangan. Kertas putih stablecoin USDC mengatakan bahwa USDC dikembangkan untuk pemula yang ingin memasuki dunia mata uang kripto dengan aman dan tanpa biaya tinggi. 

Mengapa USDC Dibuat?

Pemerintah dari berbagai negara sering menggunakan metode yang disebut Quantitative Easing, yang menyiratkan penerbitan pasokan uang baru oleh bank sentral secara global. Dengan cara tersebut, mereka mengambil langkah-langkah bermotivasi politik untuk mencapai tujuan tertentu dan menyelamatkan penerima keuntungan tertentu dari kehancuran, sehingga menghancurkan ekonomi. Namun, tindakan tersebut dapat memicu berbagai konsekuensi yang tidak diinginkan seperti inflasi dan deflasi, serta menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi revolusi kripto yang saat ini membentuk lanskap keuangan. 

Seluruh perubahan tersebut didukung secara aktif oleh pengguna yang paham teknologi di seluruh dunia dan telah menjadi partisipan aktif dari ekosistem mata uang kripto. Akan tetapi, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk adopsi teknologi tersebut secara luas. Orang awam yang tertarik pada mata uang kripto umumnya akan lebih menyukai uang tradisional karena lebih aman. Berikut adalah dua (2) faktor yang menjauhkan orang awam dari mata uang kripto: 

  1. Sistem canggih yang digunakan oleh berbagai blockchain

UI dan fungsionalitas yang ditawarkan oleh mata uang kripto biasanya sangat rumit sehingga hanya pelanggan yang ahli secara teknis yang tahu cara mengoperasikannya. USDC dirancang untuk memfasilitasi proses orientasi.

  1. Volatilitas pasar mata uang kripto 

Mata uang kripto menunjukkan volatilitas yang berlebihan, dan perubahan mendadak pada harga aset bisa jadi menakutkan. Oleh karena itu, stablecoin menarik para pemula yang mencari penyimpan nilai yang tepercaya. Stablecoin dibuat sebagai cara untuk menghindari volatilitas yang melekat pada mata uang kripto karena pada dasarnya dimaksudkan untuk menjadi setara dengan mata uang fiat. Adapun USDC, nilainya setara dengan dolar AS dan berusaha untuk mempertahankan harganya agar tetap stabil. 

Konsorsium CENTRE memperkenalkan stablecoin sebagai sarana untuk memecahkan masalah tersebut dan menghilangkan hambatan dalam perjalanan adopsi mata uang kripto yang meluas. 

Siapa yang Membuat USDC?

Pada September 2018, Circle mengumumkan perilisan stablecoin USDC yang didukung mata uang fiat. Sebelumnya, Gemini dan Paxos telah mengumumkan stablecoin yang dikembangkan oleh platform mereka. Circle mendesain USDCoin bersama dengan produsen penambangan perangkat keras Bitcoin terkemuka yang bernama Bitmain. Pada Mei 2018, Circle melakukan putaran investasi senilai $110 juta, dengan Bitmain sebagai pemimpinnya. Perusahaan tersebut menghadirkan USDC sebagai alternatif yang lebih diatur untuk mata uang kripto lainnya.

USDC menjadi stablecoin pertama yang terdaftar di platform perdagangan terbesar Coinbase. Platform Circle bekerja sama dengan tim Coinbase untuk mengembangkan teknologi yang mendasari USDCoin. 

Berkat kerja sama tersebut, perusahaan meluncurkan CENTRE, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan, dengan tujuan untuk mengatur stablecoin. 

Meningkatnya Popularitas USDC

Pada Oktober 2018, USDC terdaftar di Coinbase, dan pada Desember 2018, USDC juga terdaftar di Binance. Terdaftarnya USDC pada kedua platform tersebut membantu untuk me-reset likuiditas stablecoin dengan cepat. Popularitas kripto USDC semakin meningkat setelah tersedia untuk diperdagangkan di lebih dari 80 negara. 

Pertumbuhan eksplosif pun terjadi di tengah kondisi pandemi COVID-19, saat orang-orang mulai menggunakannya sebagai lindung nilai terhadap mata uang fiat. Selain itu, pengembangan sektor DeFi membantu mendorong lalu lintas dalam jumlah besar ke USDC. Fitur inovatif seperti pertanian hasil berkontribusi pada popularitasnya yang semakin meningkat. Stablecoin telah menjadi salah satu aset mata uang kripto terkemuka dengan jumlah yang didepositkan pada berbagai platform keuangan terdesentralisasi. Saat artikel ini ditulis, pasokan USDC yang beredar telah melampaui 9 miliar setelah tumbuh sebesar 500% pada tahun 2020. Masa depan USDC tampaknya akan positif dengan kematangan infrastruktur di sekitar protokol terdesentralisasi tanpa izin. 

Perilisan USDC 2.0

Pada Agustus 2020, konsorsium CENTRE meluncurkan versi terbaru dari USDC. USDC 2.0 memiliki fungsionalitas tingkat lanjut untuk dompet digital dan layanan lainnya yang mendukung stablecoin. Sebelumnya, pemilik USDC dan token berbasis Ethereum lainnya dipaksa untuk membayar komisi untuk memproses transaksi. Pada saat yang sama, pelanggan harus menyimpan ETH di akun mereka untuk membayar gas. 

Menurut pengembang, kewajiban yang dibebankan kepada pelanggan atau pemegang USDC tersebut merupakan penghalang terjadinya adopsi massal. Untuk menghilangkan penghalang tersebut, CENTRE telah mengintegrasikan fitur pengiriman bebas gas ke dalam USDC,  yang memungkinkan pengembang dompet membayar komisi atas nama klien atau membebankan biaya langsung dalam token USDC alih-alih ETH. Tim platform mengembangkan kontrak pintar USDC publik untuk mengintegrasikan dukungan. Pengembang dapat menyediakan layanan mereka sendiri atau layanan pihak ketiga untuk membayar biaya terkait.

Tim konsorsium yakin bahwa pengiriman bebas gas secara signifikan akan memperluas kemampuan USDC dalam pembayaran, transaksi pengguna ke pengguna (peer-to-peer), dan perdagangan elektronik (e-commerce). Pembaruan sepenuhnya kompatibel dengan versi protokol sebelumnya. Artinya, USDC 2.0 tidak memengaruhi dompet, bursa, atau aplikasi yang sudah terintegrasi dengan USDC.

Bagaimana Cara Kerja USDC?

Kontrak pintar (standar ERC-20) memungkinkan proses tokenisasi yang mencakup langkah-langkah berikut:

  1. Permohonan untuk proses verifikasi KYC;

  2. Pada penyelesaian KYC, pengguna menerima akun bank tertentu untuk transfer kawat (wire transfer);

  3. Penerbit USDC menggunakan kontrak pintar untuk pembuatan jumlah USDC yang dikirim oleh pengguna;

  4. Pelanggan mendapatkan USDC, sementara dolar AS yang dikirim olehnya disimpan sebagai cadangan. 

Saat pelanggan ingin mengonversi stablecoin menjadi USD, diperlukan proses sebaliknya. Setelah mengirim petisi ke penerbit USDC, kontrak pintar kembali digunakan untuk pertukaran. 

Apa Kegunaan USDC?

USDC adalah token ERC-20 yang dapat digunakan untuk pembayaran, pinjaman, investasi, dan perdagangan. Dengan penambahan token lain dan tokenisasi barang dan jasa, ekosistemnya akan bertumbuh, sementara fasilitas kontrak pintar menjadi blok bangunan fundamental dari pertukaran nilai. Kerangka kerja sumber terbuka yang dikembangkan oleh tim CENTRE yang memungkinkan terjadinya interaksi uang kertas dengan kontrak pintar, sehingga memungkinkan penggunaan mata uang dunia nyata dalam aplikasi blockchain

USDC digunakan untuk pengiriman uang dan pembayaran cepat di seluruh dunia.Pelanggan hanya perlu memiliki dompet dan akses internet untuk memanfaatkan transaksi yang dapat dioperasikan tanpa sensor. Selain itu, pelanggan pun dapat mengirim dalam jumlah besar ke lokasi mana pun dengan biaya yang rendah. Karena waktu transaksinya yang hanya dalam hitungan menit, jenis mata uang kripto ini menjadi tidak tergantikan bagi pemiliknya. Terlepas dari penyelesaian yang hampir instan, keuntungan dari USDC adalah ketersediaan sepanjang waktu, ireversibilitas, dan risiko rekanan yang lebih rendah. 

Dibandingkan dengan mata uang fiat, USDC menawarkan berbagai kegunaan, seperti perdagangan dengan leverage 100x, transaksi berbiaya rendah dan aman. Aset ini juga dapat digunakan di sektor DeFi saat membeli produk mata uang kripto di dApps. 

Dengan aset mata uang kripto ini, perbankan menjadi tersedia untuk mereka yang tidak memiliki akun bank. USDC sering dianggap sebagai alternatif keuangan tradisional yang membawa proses demokratisasi ke sistem keuangan internasional melalui teknologi blockchain

Properti Lain dari USDC

Transparansi USDC dijamin karena regulasinya dan dukungan penuh oleh badan institusi Amerika Serikat. Penerbit USDC berkewajiban untuk memberikan transparansi kepada pelanggan. 

Stablecoin yang dikembangkan oleh CENTRE ini dikeluarkan oleh institusi berlisensi dan teregulasi yang memelihara cadangan penuh mata uang fiat yang setara. Cadangan tersebut disimpan dalam akun bank khusus yang dipantau dan diaudit secara teratur. Sebuah perusahaan independen bernama Grant Thornton LLP menyiapkan laporan tentang aset USDC ini setiap bulannya. 

Kombinasi properti mata uang kripto dan jaminan nilainya yang diberikan oleh raksasa mata uang kripto terkemuka, seperti Coinbase, Circle, dan Binance, yang berkontribusi pada adopsi USDC di dunia. 

Transparansi USDC sangat dinilai oleh pakar, terutama setelah reputasi Tether dan Bitfinex terganggu akibat penyelidikan yang diprakarsai oleh kantor Kejaksaan Agung New York. Namun, penyelidikan tersebut tidak merusak reputasi stablecoin. Sebaliknya, kasus ini menekankan perlunya stablecoin yang sah dan teregulasi. 

Bagaimana Cara Mendapatkan Token USDC?

Selain Coinbase dan Binance yang disebutkan sebelumnya, pelanggan dapat membeli USDC di berbagai bursa, seperti Poloniex, Kraken, Bitstamp, dan Kucoin. Selain itu, USDC juga tersedia di berbagai platform terdesentralisasi, seperti Uniswap (V2), Sushiswap, Balancer, Compound, dan lainnya.

Bagaimana Cara Menyimpan USDC?

Ketika mendapatkan popularitasnya pada tahun 2020, pengguna mulai menggunakan dompet pribadi untuk penyimpanan USDC. Karena USDC didukung oleh Ethereum, ada banyak cara untuk menyimpan aset – yang dapat dibagi menjadi dua tipe dasar, menggunakan dompet yang kompatibel dengan ERC-20 atau dompet perangkat keras. 

Dompet Ethereum apa pun dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Misalnya, Atomic Wallet, Coinbase Wallet, MyEtherWallet, Coinomi, AlphaWallet, MetaMask, Bitgo, dan lain-lain. Sedangkan untuk dompet perangkat keras, dompet Buku Besar adalah opsi yang paling aman. 

Kesimpulan

Sementara saat ini tingkat volatilitas Bitcoin yang tinggi membuat masa depan adopsi massalnya untuk pembayaran harian dipertanyakan, ada harapan besar bahwa stablecoin seperti USDCoin memiliki peluang untuk mengubah situasi. Stablecoin ini merupakan solusi hebat dengan banyak kemungkinan kasus penggunaan dan masa depan yang cerah.

Kini, Anda telah mendapatkan pengetahuan baru terkait kripto. Lantas, tunggu apa lagi? Segeralah mendaftar ke Bybit!

Daftar untuk mendapatkan akun perdagangan gratis